Nah, materi kedua yang akan dibahas kali ini adalah tentang struktur penyusun sebuah atom yang dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama yang kita bahas mengenai sejarah penemuan elektron.
Monggo dipelajari :)
--------------------
Dalam teori
atom yang diutarakan John Dalton, atom merupakan partikel penyusun zat yang
sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi. Namun, seiring dengan penelitian yang
dilakukan 50 tahun setelah teori dalton keluar yaitu mulai tahun 1850-an hingga
abad ke-20 mulai terungkap bahwa atom mempunyai partikel penyusun yang mana
partikel ini jauh lebih kecil dibandingkan atom itu sendiri. Partikel yang
dimaksud disebut dengan partikel subatom, terdiri dari 3 partikel yaitu
elektron, proton dan neutron. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tentang
partikel penyusun atom.
1. Elektron
Pada tahun 1890-an, banyak ilmuwan
yang terobsesi dalam mempelajari radiasi, emisi dan transmisi energi yang melewati
ruang hampa dalam bentuk gelombang. Salah satu alat yang dgunakan untuk
menyelidiki fenomena ini adalah tabung sinar katode. Tabung sinar katode adalah
tabung yang hampa udara. Ketika 2 lempeng logam dihubungkan dengan sumber
listrik tegangan tinggi, lempeng bermuatan negatif “katode” memancarkan sinar
tak tampak yang akan menuju lempeng bermuatan positif “anode” dimana sinar itu
akan melewati lubang kecil hingga sampai ke ujung tabung. Ketika sinar itu
menabrak lapisan permukaan yang khusus, sinar itu akan menghasilkan fluoresen
yang kuat atau sinar terang.
Dalam beberapa penelitian, 2
lempeng bermuatan listrik dan magnet ditambahkan di luar tabung sinar katode.
Ketika magnet dihidupkan dan lempeng bermuatan listrik dimatikan, sinar akan menuju
titik A. Ketika hanya lempeng bermuatan listrik yang dihidupkan, sinar akan
menuju titik C. Sedangkan ketika magnet dan lempeng bermuatan listrik tidak
dihidupkan ataupun dihidupkan semua, sinar akan menuju titik B. Berdasarkan teori elektromagnetik, sesuatu
yang bermuatan yang bergerak akan berinteraksi dengan muatan listrik dan medan
magnet ketika melewatinya. Karena sinar katode ditarik oleh lempeng bermuatan
positif dan dibelokkan oleh lempeng bermuata negatif, maka sinar itu pasti
mempunyai partikel yang bermuatan negatif. Kita tahu bahwa partikel yang
bermuatan negatif itu disebut elektron.
Seorang fisikawan Inggris J.J.
Thomson, menggunakan tabung sinar katode dan pengetahuannya dalam teori
elektromagnetik untuk menentukan perbandingan muatan listrik dengan massa dari
sebuah elektron. Angka yang didapatkan oleh Thomson yaitu -1,76 x 108
C/g, dimana C berarti coulomb, satuan
muatan listrik. Setelah itu, sejumlah penelitian yang dilakukan antara tahun
1908 sampai 1917, R. A Milikan berhasil mengukur muatan dari elektron dengan
ketelitian yang tinggi. Dalam penelitiannya, Milikan menguji gerakan dari
tetesan minyak yang sangat kecil yang mengambil muatan statis dari udara. Dia
menunda tetesan bermuatan di udara dengan menerapkan medan listrik dan
mengamati tetesan menggunakan mikroskop.
Menggunakan pengetahuannya dalam
elektrostatika, Milikan menemukan nilai muatan dari sebuah elektron yaitu
-1,6022 x 10-19 C. Dari data tersebut, dia menghitung massa dari
sebuah elektron :
Ini super duper massa yang sangat
kecil.
--------------------
nah, itu tadi sejarah penemuan elektron. Pembahasan selanjutnya tentang sejarah awal mula radioaktivitas.
Kamis, 26 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar