Sabtu, 10 September 2011

Bahaya Tersembunyi Dari Oksigen

Sebuah inovasi gres membantu untuk menjelaskan bagaimana mereka zat beracun dan alergi di udara kita. Pertama kali terdeteksi pada permukaan partikel aerosol antara oksigen reaktif berumur panjang. Produk-produk ini bertahan hidup dalam situasi bahwa selama lebih dari 100 detik, selama yang bereaksi dengan polutan atmosfer menyerupai oksida nitrogen. Dua konsekuensi yaitu bahwa partikel-partikel jelaga menjadi lebih beracun dan meningkatkan potensi untuk menjadikan alergi serbuk sari.

Sebuah inovasi gres membantu untuk menjelaskan bagaimana mereka zat beracun dan alergi di Bahaya tersembunyi dari oksigen

Meskipun selama bertahun-tahun para ilmuwan telah kecurigaan mereka bahwa ada bentuk peralihan, ia berpikir bahwa menghilang dalam hitungan sepersekian detik, dan alhasil mempunyai efek kecil pada kimia atmosfer. Ini intermediet oksigen dikembangkan saat ozon bereaksi dengan partikel menyerupai jelaga, hidrokarbon polisiklik aromatik atau protein serbuk sari.

Meskipun selama bertahun-tahun para ilmuwan telah kecurigaan mereka bahwa ada bentuk peralihan, ia berpikir bahwa menghilang dalam hitungan sepersekian detik, dan alhasil mempunyai efek kecil pada kimia atmosfer. Ini intermediet oksigen dikembangkan saat ozon bereaksi dengan partikel menyerupai jelaga, hidrokarbon polisiklik aromatik atau protein serbuk sari.

Penelitian ini tidak hanya memecahkan pertentangan di atas ditemukan antara perhitungan teoritis dan pengukuran, tetapi juga menawarkan bahwa produk setengah juga bertanggung jawab untuk reaksi atmosfer dan fisiologis.

Penelitian ini dilakukan oleh tim jago dari Institut Max Planck untuk Kimia di Jerman, Paul Scherrer Institute di Swiss. Di antara peneliti Manabu Shiraiwa dan Ulrich Pöschl.

Penulis penelitian menduga bahwa peningkatan yang diamati dalam tingkat alergi di negara-negara industri terkait dengan reaksi-reaksi ini. Ozon lebih dan nitrogen oksida yang dipancarkan oleh industri dan kemudian lintas, lebih sering molekul organik menyerupai protein dalam beberapa jenis serbuk sari akan mengalami perubahan yang menciptakan mereka lebih besar lengan berkuasa sebagai alergen.

Pöschl dan rekan-rekannya telah memperoleh bukti bahwa protein ini berubah sanggup menjadikan reaksi alergi yang lebih parah dari bentuk aslinya. Jika hipotesis ini dikonfirmasi, paparan polutan yang dilepaskan oleh pembakaran materi bakar fosil untuk kesehatan insan akan menjadi risiko yang lebih besar daripada yang diasumsikan sejauh ini.

Sumber:

http://popular-science.net

0 komentar:

Posting Komentar