Sabtu, 19 Maret 2011

Masalah Pengolahan Pangan Dan Gizi Di Indonesia

 Pengolahan pangan didefinisikan sebagai suatu perjuangan untuk mengubah materi pangan mentah me Masalah Pengolahan Pangan dan Gizi di Indonesia

1. Pengolahan pangan didefinisikan sebagai suatu perjuangan untuk mengubah materi pangan mentah menjadi materi lain yang berbeda dengan materi asalnya dalam hal sifat fisik, kimia, maupun mutu organoleptik.

Pengolahan bertujuan untuk:

a. menghindarkan kerusakan atau pembusukan yang berlebihan;

b. menghasilkan produk yang tahan lama, terutama untuk pangan yang akan disimpan atau diangkut dalam jarak jauh;

c. menghasilkan produk yang sesuai untuk pengerjaan lebih lanjut; dan

d. menghasilkan produk yang memenuhi kualitas dan persyaratan yang diminta pasar.

2. Pengolahan pangan diusahakan tidak merusak nilai gizi materi yang dikandungnya. Selama pengolahan sanggup terjadi aneka macam jenis kehilangan atau susut yang sanggup dikelompokkan ke dalam:

a. kehilangan yang disengaja, contohnya dalam pengolahan serealia di mana biji-bijian digiling untuk menghilangkan lapisan bran yang tidak diingini (misalnya penyosohan beras);

b. kehilangan yang tidak sanggup dihindarkan, contohnya bagi kuliner yang dimasak, dikalengkan, diblansir, dikeringkan atau disterilisasikan;

c. kehilangan yang semestinya sanggup dihindarkan, namun sebab kurangnya pengawasan terjadi kehilangan.

3. Tujuan utama pengolahan pangan yang bersifat mengawetkan yaitu untuk menghancurkan faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai gizinya. Faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai gizinya. Faktor-faktor perusak ini terutama adalah:

a. adanya kegiatan mikroorganisme, menyerupai bakteri, ragi, dan kapang;

b. adanya enzim;

c. kelembaban udara, sinar, dan oksigen;

d. adanya serangan oleh serangga, benalu atau tikus.

4. Pengolahan pangan tingkat rumah tangga bertujuan antara lain:

a. memudahkan bentuk pangan yang dikonsumsi serta menambah macam atau jenis makanan;

b. menjamin keamanan pangan;

c. meningkatkan kelezatan dan daya tarik dari pangan yang dikonsumsi.

5. Banyak cara yang sanggup dilakukan untuk mengawetkan atau memperpanjang masa simpan suatu pangan, tergantung dari jenis pangan itu sendiri. Beberapa di antaranya, yaitu:

a. pengawetan dengan suhu tinggi;

b. pengawetan dengan suhu rendah;

c. pengeringan;

d. pengawetan dengan radiasi;

e. pengawetan dengan memakai materi kimia.

6. Fermentasi sanggup terjadi sebab adanya kegiatan mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini sanggup menjadikan perubahan sifat pangan, sebagai jawaban dari pemecahan materi yang terkandung dalam pangan tersebut. Fermentasi ditujukan untuk memperbanyak jumlah mikroba yang diinginkan dan menggiatkan metabolismenya di dalam makanan. Proses fermentasi ini akan meningkatkan mutu gizi produk pangan dibandingkan dengan materi asalnya.

# Berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar