Selasa, 13 Desember 2011

Nematoda Dan Prinsip Pengendaliannya

 

 Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak  Nematoda dan Prinsip pengendaliannya

Nematoda

 

1. Pengertian dari nematoda

Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" + -ώδη -ode "seperti") yaitu sebuah filum. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya yaitu cacing tambang. Nematoda termasuk dalam kerajaan hewan, dan spesiesnya bersifat benalu pada tumbuhan, berukuran sangat kecil yaitu antara 300 - 1000 mikron, panjangnya hingga 4 mm dan lebar 15 Nematoda termasuk dalam kerajaan hewan, dan speciesnya bersifat benalu pada tumbuhan, berukuran sangat kecil yaitu antara 300 - 1000 mikron, panjangnya hingga 4 mm dan lebar 15 - 35 mikron. Karena ukurannya yang sangat kecil ini mengakibatkan binatang ini tidak sanggup dilihat dengan mata telanjang akan tetapi hanya sanggup dilihat dengan mikroskop - 35 mikron.

2. Cara Nematoda Menyerang Akar dan Pengaruhnya Terhadap Tanaman

Nematoda yang mengakibatkan penyakit dan kerusakan pada tumbuhan hampir semuanya hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah kepingan luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada beberapa benalu yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang. Konsentrasi hidup nematoda lebih besar terdapat didalam perakaran flora inang terutama disebabkan oleh laju reproduksinya yang lebih cepat lantaran tersedianya makanan yang cukup dan tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya, telur-telur nematoda diletakan pada akar - akar flora di dalam tanah yang kemudian telur. Telur dan telur akan berubah menjadi larva dan nematoda dewasa. Berkumpulnya populasi nematoda disekitar perakaran ini mendorong nematoda menyerang akar dengan jalan menusuk dinding sel. Nematoda sampaumur terusmenerus bergerak tiap detik, tiap jam, tiap hari dan menetap di sekitar akar, dalam gerakan - gerakan tersebut nematoda menggigit dan menginjeksikan air ludah pada kepingan akar tumbuhan., mengakibatkan sel flora menjadi rusak. Gejala kerusakan pada akar tanggapan gigitan nematoda ditandai dengan adanya puru akar ( gall ). Luka akar, ujung akar rusak dan akar akan membusuk apabila bisul nematoda tersebut disertai oleh kuman dan jamur patogen. Gejala kerusakan pada akar biasanya selalu diikuti oleh pertumbuhan tumbuhan yang lambat dikarenakan terhambatnya absorpsi unsur hara oleh akar yang akibatnya terjadi defisiensi hara ibarat daun menguning, layu pada cuaca kering dan panas, sehingga produktifitas dan kuantitas hasil panen menurun bahkan untuk tanaman-tanaman tertentu menjadikan tumbuhan tidak sanggup panen sama sekali ( Fuso ), menurun dan kualitasnya jelek.

3. Nematisida

Nematisida yaitu pestisida yang dipakai untuk mengendalikan hama tumbuhan berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang kepingan akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya dipakai pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat sanggup meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 ahad sebelum animo tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga sanggup memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.

 

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Manajemen hama dan penyakit, meliputi kegiatan-kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sanggup mengakibatkan penurunan produksi dan mutu, dengan memperhatikan aspek keamanan produk dan kelestarian lingkungan serta sumber daya alam. Pengendalian OPT dilakukan dengan prinsip Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PHT).

Prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

PHT sanggup dilakukan dengan cara :

- Fisik, membunuh organisme pengganggu secara manual

- Biologi, memanfaatkan peranan agens hayati ibarat predator dan patogen

- Kultur teknis, dengan penanaman varietas toleran, pengaturan jarak tanam, pengaturan drainase, pemupukan berimbang, penjarangan buah, dll.

- Kimiawi, merupakan alternatif terakhir, dengan mempertimbangkan ambang ekonomi.

Pengendalian dengan Pestisida Hayati

Pengendalian juga sanggup memakai pertisida hayati yang bersahabat lingkungan, disebut demikian lantaran materi kimia nabati ini sanggup gampang terurai, sanggup dibentuk oleh petani lantaran materi baku tersedia disekitar lokasi, dan harga pembuatan yang terjangkau.

5. Kelemahan pestisida nabati

a). Daya tahan yang singkat (sangat gampang berubah/terurai), oleh lantaran itu volume aplikasi harus direncanakan dengan cermat biar efisien,

b). Konsentrasi larutan yang dihasilkan masih tidak konsisten lantaran sangat tergantung pada tingkat kesejukan materi baku.

c). Diperlukan standar pengolahan untuk tiap tumbuhan dan standar aplikasi penggunaan bagi pengendalian OPT.

0 komentar:

Posting Komentar