Senin, 12 September 2011

Nanoteknologi Di Pakaian Couture

 kain gres telah diproduksi dengan warna cerah Nanoteknologi di pakaian couture

Melalu i teknik ini, kain gres telah diproduksi dengan warna cerah, lebih tahan terhadap berlalunya waktu dan bebas dari basil dan parasit.

Kemajuan ilmiah yang dibentuk dengan nanoteknologi sangat mengubah cara kita memandang dunia. Berkat teknik ini telah menerima laba bidang-bidang ibarat kedokteran, paleontologi, biologi, fisika, ilmu komputer, kimia, dan disiplin diterapkan lainnya. Sekarang, tampaknya, itu gilirannya untuk industri fashion tinggi.

Di Australia, dua jago dari University of Victoria telah berhasil membuat banyak sekali gres dari materi tekstil. Untuk melaksanakan hal ini mereka harus menggabungkan nanopartikel dari wol emas dan perak (serat alami), sehingga diperoleh sebagai hasil tekstil yang berwarna-warni yang mempunyai manfaat estetika dan fungsional.

Para peneliti Dr Fernando Kelly dan Dr Kerstin Burridge. Mereka telah mengatakan bahwa emas dan perak yang terkait dengan wol melalui ikatan yang sangat kuat, sehingga material tidak menderita jawaban dengan dicuci atau memudar dengan penggunaan. Sementara jago bekerja sama, baik dilakukan proyek secara paralel: Dr Kelly bereksperimen dengan perak, sementara Dr Burridge menyaksikan reaksi emas.

Penelitian ini yaitu untuk mengurangi logam mulia pada skala nano, sehingga cahaya tersebar dalam warna berbeda. Dicapai dengan warna perak ibarat kuning, peach, pink dan ungu, dengan emas, ada banyak sekali warna brilian. Hasilnya, warna yang sanggup dibentuk tanpa memakai pewarna sintetis tradisional.

Dr Kelly yakin ada potensi besar untuk memakai wol perak dalam banyak sekali aplikasi komersial. "Kami melihat manfaat termasuk serat karpet dan kain pelapis di dalam pesawat dan transportasi umum", jago mengungkapkan.

Salah satu karakteristik utama dari perkembangan gres ini kapasitas antimikroba, materi yaitu yang dipersiapkan dengan nanopartikel perak akan bebas dari basil dan benalu ibarat larva ngengat. Selain mengurangi penumpukan listrik statis, juga sanggup mengurangi bau, misalnya, model ibarat kaus kaki dan olahraga.

Karena pembangunan yaitu 100 kali lebih mahal dari wol diwarnai dengan pewarna organik, tujuan utama dari penelitian ini berfokus pada aksesoris yang dipakai dalam fashion tinggi.

Profesor Jim Johnston, Sekolah Kimia dan Fisika yang mengawasi pekerjaan Kelly dan Burridge, bertanggung jawab untuk mengkomersilkan teknologi. Oleh alasannya yaitu itu telah membentuk sebuah perusahaan, wol Selandia Baru, di mana ia berharap untuk memasuki pasar dengan pakaian couture baru.

Lanjutan nanoteknologi
Nanoteknologi yaitu bidang ilmu terapan ditujukan untuk kontrol dan manipulasi materi pada kurang dari skala mikrometer, yaitu pada tingkat atom dan molekul. Selama beberapa tahun, penggunaannya dalam industri tekstil yaitu mengejutkan, bahkan jago yang paling skeptis.

Misalnya, dalam jejak aromaterapi telah diciptakan pakaian yang termasuk mikro-kapsul yang berasal aroma alami sambil mengenakan pakaian. Juga, stres telah membuat pakaian, pakaian yang mengusir nyamuk, serat bisa menyembuhkan untuk menghindari luka memar di tubuhnya sehabis jatuh dan bahkan pakaian yang unik di bahwa tekanan mengambil pemakainya.

Tapi ini tidak berakhir di sini: masa depan pakaian cerdas juga akan mencegah flu, masbodoh dan bahkan melindungi pemakainya dari polusi udara fantastis dan kabut asap. Pakaian yang berubah warna terdengar ibarat fiksi ilmiah, tapi tidak untuk kelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah berhasil mencapai serat gres yang sanggup mencerminkan bersinar jelas padanya. Yaitu, di pagi hari kita pergi untuk bekerja dengan kemeja putih dan kembali malam ke rumah kami dengan pakaian warna hitam.

Bagi banyak nanoteknologi yaitu ilmu XXI Century, untuk orang lain potensi ancaman bagi kesehatan manusia. Bagaimanapun, teknologi revolusioner ini yaitu membuka pikiran kita untuk dunia besok.

Sumber: populer-Science.net

0 komentar:

Posting Komentar