Rabu, 13 April 2011

Bahan Bakar Otak

TpsygqXAtwJXIFnsQYYIZvAHEvHQItEcSJarbToUy Bahan Bakar Otak 
Kehidupan insan sungguh luar biasa. Penuh keajaiban dalam tiap sel penyusun tubuhnya. Hal ini sudah niscaya sanggup meningkatkan kadar kepercayaan kita pada Sang Pencipta, apabila kita sungguh-sungguh mencermatinya. Yang akan sedikit saya bahas disini ialah wacana Otak. Bukan wacana apa saja bagian-bagian otak itu, bukan pula wacana proses otak mengolah data. Tapi bagaimana hubungan kesehatan otak dengan proses mencar ilmu yang kita lakukan.

Hal ini dirasa perlu, untuk membantu kita dalam mengoptimalkan proses pembelajaran yang kita lakukan, dalam kelas, maupun dalam bekerja.

Otak insan ialah struktur pusat pengaturan yang mempunyai volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak insan bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh tubuh dan pemikiran manusia. Oleh lantaran itu terdapat kaitan bersahabat antara otak dan pemikiran.

Sel-sel otak yang sedemikian banyaknya ternyata hanya memerlukan dua komponen zat sebagai materi bakarnya, yaitu Oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6). Bahan bakar disini berfungsi sebagai pelopor dalam kerja otak. Apabila materi bakar otak cukup memadai, kinerja otak akan baik.

Namun, apabila jumlah Oksigen dan glukosa yang minimum dalam darah, akan mengakibatkan rasa lelah dan mengantuk. Hal ini yang tidak kita inginkan terjadi dikala kita sedang belajar, atau sedang bekerja. Karena hasilnya niscaya tidak maksimal. Dan sayangnya, bencana ini sering sekali menghampiri kita.

Makan makanan yang mengandung glukosa (terutama buah) dalam jumlah yang memadai akan sangat membantu meningkatkan kemampuan otak dalam hal akurasi memori kerja, perhatian, dan fungsi motorik.

Selain oksigen dan glukosa, jumlah air juga perlu diperhatikan. Air yang dimaksudkan disini ialah air putih, bukan air soda, teh, kopi, atau yang lainnya. Air mempunyai kegunaan untuk menjaga kesehatan otak, lantaran otak terdiri dari 72-78% cairan. Air dibutuhkan untuk transmisi sinyal neuron dalam otak. Apabila kekurangan air, maka kecepatan transmisi dan efisiensi otak akan menurun. Selain itu air yang cukup sanggup membantu paru-paru dalam proses transfer oksigen dalam darah.

Nah, untuk proses pembelajaran yang optimal, sebaiknya kita tidak makan terlalu kenyang sebelum memulai belajar, hal ini disebabkan oleh (1) bila terlalu kenyang, akan banyak darah yang terkonsentrasi dalam proses pencernaan. Akibatnya, supply darah ke otak menjadi berkurang dan akhirnya kita akan mengantuk. (2) lantaran makanan pokok orang indonesia ialah nasi dengan jumlah karbohidrat yang tinggi, maka jikalau terlalu banyak jumlahnya dalam tubuh kita, akan mengakibatkan kadar gula darah dalam darah meningkat yang juga akan mengakibatkan kita mengantuk.

Selain itu, apabila zat-zat yang dibutuhkan otak kita telah kita sediakan dengan baik dan mencukupi, tinggal perjuangan kita untuk memaksimalkan kerja otak kita yang perlu kita cukupkan. Karena bagaimanapun juga, perjuangan kita ialah kunci keberhasilan kita.

::semangat, untuk menjadi maksimal::

sumber:

- Gunawan, Adi.W.. 2007. Genius Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Posting Komentar