Makanan yakni kebutuhan pokok insan yang dibutuhkan setiap ketika dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar biar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud kuliner yakni : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or prepared form, wich are part of human diet.” Batasan kuliner tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diharapkan untuk tujuan pengobatan.
Kriteria Kelayakan Makanan
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa kuliner tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
- Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki.
- Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
- Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akhir dari pengaruh.
- enzim, aktifitas mikroba, binatang pengerat, serangga, benalu dan kerusakan-kerusakan alasannya tekanan, pemasakan dan pengeringan.
- Bebas dari mikroorganisme dan benalu yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh kuliner (food borne illness).
Faktor Langsung Maupun Tidak Langsung yang Berpengaruh Terhadap Makanan
1. Air yang diharapkan dalam semua proses pengolahan materi makanan.
2. Air Kotor (sewage)
Berbagai materi organik dan anorganik yang terlarut dalam air kotor merupakan sumber dari bakteri-bakteri patogen, terutama basil pada akses pencernaan yang berperan penting sebagi sumber pencemar bagi air dan makanan.
3. Tanah
Tanah yang menjadikan mikroorganisme sanggup mengkontaminasi materi kuliner dengan banyak sekali cara, yaitu: terbawa oleh alat-alat kuliner dan masuk ke dalam kawasan makanan/penyimpanan makan yang karenanya masuk ke dalam makanan, masuk pada bagian-bagian tanaman-tanaman/sayuran, dan kuliner yang dibungkus dengan bahan/kertas yang tercemar tanah yang mengandung mikroorganisme
4. Udara
Mikroorganisme di udara terbawa oleh partikel-partikel, debu, air atau titik-titik ludah yang disebar oleh binatang maupun insan yang sedang batuk. Namun, tergantung pada demam isu dan lokasi.
5. Hewan tanah/piaraan
Bakteri-bakteri dari ternak sangat dekat kaitannya dengan kejadian keracunan makanan. Contohnya: Salmonella, Clostridium perfrigens.
6. Binatang Pengerat/Tikus
Ancaman kontaminasi pada sayuran/buah-buahan ketika dipetik, diangkat, disimpan, diolah dan disajikan.
Referensi:
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hermiati, M.I. 2003. Higiene dan Sanitasi Makanan Pada Kantin Sekolah Dasar Sebelum dan Setelah dilakukan Pembinaan di Kecamatan Tanjungkarang Pusat Kota Bandar Lampung. Skripsi. Hal: 4-6
Indan, E. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti : Bandung
Juli, S.S. 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar